Game Angry Birds boleh dikata merupakan salah satu game mobile
paling dikenal di seluruh dunia. Game 2D bikinan developer Rovio asal
Finlandia ini rupanya berawal dari sebuah karakter sederhana berbentuk
burung yang dibikin oleh seorang anggota tim Rovio ketika mencari ide
untuk sebuah game baru.
“Lalu dibuatlah cerita sekumpulan burung marah karena telurnya dicuri
gerombolan babi hijau, di situlah letak awal mulanya. Mekanisme game
seperti slingshot dibuat setelahnya untuk menyesuaikan dengan plot,”
tutur Chief Marketing Officer Rovio Peter Vesterbacka ketika berbicara
di panggung konferensi Startup Asia 2014 di Jakarta.
Kebetulan pula, Rovio sedang mencari nama game yang catchy sehingga
mengundang rasa penasaran. “Kami butuh sesuatu gampang melekat di kepala
dan membuat orang-orang bertanya kenapa namanya seperti itu,” lanjut
Versterbacka yang di Rovio biasa dipanggil “Mighty Eagle”.
Nama “Angry Birds” pun kemudian dipilih untuk game baru yang dirilis
pada akhir 2009 di platform iOS itu. Dalam waktu singkat, Angry Birds
berhasil mendaki tangga aplikasi terpopuler di negeri asalnya.
Kini, Vesterbacka mengatakan bahwa game Angry Birds telah berhasil
mengoleksi angka unduhan sebesar 2,5 miliar. Keberhasilan Rovio
dinilainya tak lepas dari perubahan ekosistem mobile modern yang
didorong oleh perkembangan smartphone.
“Dulu, saat Rovio pertama masuk bisnis game, untuk bisa masuk ke
industri Anda harus mengenal para pemain besar seperti operator telko
dan vendor perangkat. Kehadiran toko-toko aplikasi telah mengubah semua
itu,” ujar Vesterbacka.